Monday, January 21, 2008

Kenapa harus kuliah sebentar? (Tanya kenapa?)

Seringkali orang bertanya kepada saya,
"Sudah semester berapa kuliahnya?"
"Sudah lima semester" (anggap saja)
"Wah, tinggal 3 semester lagi ya."

Saya sejujurnya heran dengan orang-orang yang mau cepat-cepat lulus, karena terus terang saja saya takut ketika saya tidak lagi menyandang status sebagai mahasiswa. Saya benar-benar ngeri(ni beneran loh) membayangkan saya dengan menggunakan kemeja lengan panjang lalu berhadapan dengan tim pengembang(developer), lalu dengan source code, kemudian dengan tim pengembang lagi, lalu dengan source code lagi, begitu terus dan terus. Saya akan jelaskan kenapa?

Kenapa saya suka status mahasiswa:

1. Ada passive income.
Sejujurnya dan se-etikanya mahasiswa di "timur", normalnya kedaan finansialnya disuplai ketika masih duduk di bangku pendidikan. Ketika kita bekerja, secara etika juga kita tidak boleh mendapat uang lagi dari orang tua, jadi kalau money management masih berantakan, ya ngak apa-apa, toh masih mahasiswakan, coba kalo udah kerja, "ih ngak tau malu","ngak mandiri","sampah masyarakat(untuk kaum sarcasme)" dll.

2. Tanggung jawab yang dipikul.
Ketika kita sudah kerja, orang akan memandang kita sebagai manusia. Manusia yang sudah boleh menerima tanggung jawab, karena kita sudah terhitung sebagai "manusia". Jadi saya merasa tanggung jawab akan lebih dashyat

3. Kehilangan idealisme.
Saya banyak mengamati komentator orang, seringkali orang mengkomentari bahwa kita terlalu idealis karena masih mahasiswa, saya jadi berpikir, apa arti idealis itu? lalu saya mengamati apakah betul statement itu. Ternyata benar, dari beberapa orang yang saya sample dari populasi(duh, statistikanya keluar), saya melihat bagaimana drastisnya perbedaan cara pandang mahasiswa dengan "manusia produktif", saya merasa cara pandang mereka begitu pesimis, begitu tidak idealis, ketika ditanya jawaban biasanya "ah, lu belom kerja aja. Teori di buku ama kerja di lapangan beda tahu". Sejujurnya saya orang idealis dan saya suka dengan keidealismean saya, saya suka bahwa saya bisa memandang dunia dengan pandangan optimis. Saya sangat takut kehilangan keidealisme-an saya.

4. Masa-masa romance.
Ini alasan yang saya anggap lucu untuk diterangkan, mengingat status j*m**o yang saya sandang dan keadaan saya sekarang. Jujur aja ya, menurut saya masa-masa yang paling enak adalah masa kuliah. Jangan membayangkan kaya di TV dimana masa kuliah berarti memakai pakaian bebas terus tidur begadang(eh ini bener deh), sport dll (pokoke kaya di TV gitu lah). Kenyataannya di kampus cukup untuk membuat mabok, keluar dari lab jam 9 malam, mandi terus tidur kaya balok kayu tepar, gitu terus tiap hari, kapan waktu cari pacarnya?(kenyataan itu pahit) Karena ketika kita kerja nyari pasangan susah(kata orang). At least ketika kuliah sudah lebih mateng dari anak SMA.

5. Bisa banyak belajar
Kalau menyandang status mahasiswa artinya boleh salah untuk tidak mengulanginya lagi, kalo kerja, lu bisa siap-siap angkat kaki karena di-out. (Ini pribadi ya)Tapi yang penting saya terhindar dari yang namanya Biologi, Sosiologi, logi-logi aneh yang muncul secara ajaib bin gaib, yang bukunya tebal, membingungkan dan anehlah. Soalnya saya lemah di biologi jadi masalah nama-nama syaraf, penyakit, obat dan buku kedokteran yang tebalnya kaya yellow pages(mind you, hari genee udah ada yang namanya search engine boss), kiranya itu dijauhkan dari padaku dan Tuhan untungnya berbaik hatinya.(no offense untuk anak kedokteran, peace).

6. Mahasiswa dimanja
Di beberapa kesempatan yang namanya mahasiswa itu dimanja abis loh, dapat gratis lah, dapat pemotongan dll. Contohnya aja dapet OS asli, udah diregister lagi, kadang harga tiket cuma 50%. Di sisi lain, kalau misalnya mau ngambil sertifikasi kita bisa dapat diskon. Main lebih murah. Tidak enak apa lagi tuh.

7. Dianggap kaum intelektual
Ini entah kenapa pandangan publik(atau saya yang gr kali ya?) saya merasa mahasiswa dianggap kaum intelektual, sedangkan kalo udah kerja dianggapnya sebagai orang biasa. Nah, karena saya suka dianggap intelek, maka saya merasa menjadi mahasiswa itu enak banget loh.

Sekian pendapat saya mengenai enaknya menjadi mahasiswa. No Offense.

Musik : Klasik?

Dari hasil riset dari ahli menunjukan, bahwa ternyata(ternyata eh ternyata), musik klasik bisa memacu pertumbuhan bayi, pertumbuhan tanaman, menekan sel kanker dll, bahkan dalam buku Miracle of Water(bener ngak ya namanya?) di situ ditunjukan dengan musik klasik bisa menghasilkan kristal yang indah(saya bukan promosi, ngak dibayar sih dan saya sama sekali tidak percaya) dari situ terkadang saya bertanya, apa bedanya musik klasik dengan musik biasa, apa bedanya? padahal sama-sama musik, keluar dari alat musik yang mungkin sama(mungkin).

Sejujurnya saya(orang yang tidak mengerti nada dan kunci lagu) merasa tidak begitu berhak memposting sesuatu tentang musik, tapi karena ini blog saya fine-fine aja dong. Saya tidak begitu tahu kenapa tetapi berdasarkan beberapa pengalaman saya, saya menyimpulkan sesuatu. Misalnya ketika lagi menghadiri undangan pernikahan(saya belum menikah, ngak boong), dan yang menyiapkan sound system ternyata baru saja selesai dangdutan di pelosok sehingga kepekaan kupingnya hilang atau buba(budek banyak) sehingga volume disetel pada kekuatan yang bisa bikin orang budek, entah kenapa kayanya magh(lambung) ikut bergetar, jadi setengah mati(karena perut menggelora kaya gunung merapi) kalo deket speaker. Kalo saya duga soalnya frekuensi lambung perut(?) sama dengan frekuensi lagunya. Menduga ada hubungannya dengan jembatan Tacoma yang bergetar karena angin(keren kan analisis fisikanya).

Untuk lagu pop yang didengar paling kebanyakan lagu animasi, contohnya Planetarium dari Ai Otsuka, Kiss Me Good Bye dari Angela Aki, dan lagu lagu FF dari Nobuo Eumatsu, untuk ini no comment, saya hanya menikmati dan merasa tersentuh dengan liriknya(saya ini orangnya emosional loh). Jadi dikit iri ama orang yang bisa mengungkapkan perasaan dengan alunan musik indah seperti itu.

Untuk lagu klasik, entah kenapa kalau mendengar lagu klasik kayanya merasa perubahan emosi, entah mungkin karena lagunya yang syahdu, megah dll. Untuk hal ini, saya amat suka Hallelujah dari Handel(mantabs tuh), The Beautiful Blue Danube, kalo iseng juga denger Wedding March dari Mendelssohn trus lagunya Canon in D Johann Pachelbel, yang beberapa orang kreatif membuat AMV Evangelion dan menaruhnya di youtube judulnya "End_Of_Evangelion_In_D_Minor"(sebut saja ini lagu blend classic ama rock), anjuran saya jangan nonton ini banyak-banyak, keren tapi bisa bikin gila.

ok Setelah OOT-OOT-an back to topic, ok sekali lagi saya bertanya kenapa ya? Ada yang bisa membantu?

Thursday, November 30, 2006

Poem (3) : My First Poem

Di balik baju ini...
Ada hati yang dengan sabar menanti
Ada hati yang dengan tekun berharap
Ada hati yang dengan tulus mencintai

Di balik baju ini...
Ada hati yang terluka
Ada hati yang kecewa
Ada hati yang sakit

Di balik baju ini...
Ada hati yang dengan sabar menunggu
Ada hati yang dengan tekun mendoakan
Ada hati yang dengan tulus mengampuni

Poem (1) : IV

Hei, makhluk hidup!
apakah cinta terjepit diantara hidup dan mati?
Terbang ke segala sudut dengan sepasang sayap.
Menantang musim panas dan musim dingin setapak demi setapak
Perpaduan dari kebahagiaan, Bagian dari kesengasaraan
Penderitaan tak ada batas bagi jiwa yang dimabuk cinta
Sayang, berikan aku kata-kata...
Jejak awan terhampar di depan
Gunung tertutup salju
Bersama siapakah bayangan kesepianku akan pergi?

Thursday, November 16, 2006

Poem (2) : About love

About love
Is it real ?
Or it is just my fantasy
Or it just an liar eyes

I can't stand it anymore
I just want to cry and cry
I sow too much love
I put too much faith

It's me, a fool
Who dissapointed by his feeling
Disgraced by his own decision
Can't bear the penalty

Look into my heart
A ripped heart without blood dripping
You can't see it
But you can feel the scattered pieces

Thousand word can't express it
Thousand pictures are worthless
It just pain, I ensure you
I have no other for it

Sunday, November 12, 2006

PO Fasilkom UI

Refleksi Diri : Kisah anak kecil

Ada seorang anak melihat ayahnya dari kejauhan pulang sambil membawa bungkusan transparan yang berisi permen. Langsung anak itu menyambut ayahnya walaupun masih cukup jauh dari rumah.

"papa, papa , selamat datang" (mata terarah ke kantung permen)
"duh, anak yang manis. Kamu kangen ya ama papa?"
"iya Pa, Aku kan cinta papa" (mata terarah ke kantung permen)
"ya, sudah kita pulang yuk."
".......... pa, minta permennya dong pa."

Ayahnya memberi sebagian permen kepada anak itu.

"lagi dong pa, lagi"

Ayahnya memberi lagi

"tambah lagi dong pa"
"udah dong, kan papa beliin permen buat saudara-saudara kamu juga"
"iya pa." (mata terarah ke permen yang sekarang ada di tangannya)
"kamu benar-benar cinta papa kan ?"
"cinta dong pa"
"bener ?"
"iya pa, aku cinta papa" (dengan mata yang terus melihat ke permen)
"kalo kamu cinta papa coba kamu kasih papa satu permen ?"
"ng... ng.... ah papa mah"
"ng... ng.... itu permennya masih banyak."
"ng... ng.... kata mama kalo udah ngasih barang jangan minta lagi"


"tidak usah banyak debat, kalo kamu cinta papa, kasih papa permen"

Anak itu dengan kurang rela mencari permen yang paling kecil lalu menyuapkannya ke papanya
"pa, aku panggilin koko-koko yang lain ya."

Anak itu lari-lari ke rumah. Lalu memanggil saudara-saudaranya yang lain.

"koko, koko, tau ngak siapa yang paling cinta papa?"
"memangnya siapa ?" saudara-saudaranya bertanya.
"aku dong, lihat papa lagi makan permen dari aku tuh. Aku yang paling cinta papa"

~end of story

Sebagaimana cerita diatas yang menceritakan anak kecil itu, sebenarnya kita sebagai orang kristen juga seringkali sikapnya seperti itu.

  1. Kita menyambut Bapa bukan karena ingin memuliakan Tuhan, tetapi kita ingin mendapat berkat dari Tuhan.
  2. Setelah mendapat berkatpun perhatian kita seringkali tertuju kepada berkat yang kita peroleh (kesehatan, uang dan lain-lain)dan bukan kepada Tuhan.
  3. Kita memberi dengan kurang rela kepada Tuhan. Padahal Kristus mau mati di kayu salib untuk dosa kita karena kasihNya(baca Yohanes 15:13).
  4. Kita merasa bahwa kita telah mengasihi Tuhan dengan memberikan sedikit kepunyaan kita, padahal sebenarnya semua adalah kepunyaan Tuhan.

Semoga apa yang kita dapat menjadi refleksi terhadap apa yang kita lakukan dan menjadikan kita semakin lebih dewasa dalam hikmat.

~Soli Deo Gloria~

~penulis hanya menceritakan, bukan karya orisinil penulis~

Sunday, November 05, 2006

Hello World

Hello World !!!